2014-01-12

Siapa tak kenal
bambu, pohon bambu yang banyak
tumbuh di pinggiran sungai atau di
pekarangan rumah itu bisa menjadi
bahan keterampilan bermutu
tinggi. Walau selama ini bambu
hanya bisa digunakan untuk
properti sederhana.
Pohon bambu beragam jenis yang
bisa di jadikan berbagai macam
keperluan alat rumah tangga,
diantaranya, meja, kursi, penampi
beras, tempat nasi, ranjang, pintu,
jendela, kepang, kipas, gayung,
gelas, rumah, dan masih banyak
lagi,
Meski tidak tampak mewah, namun
bambu lebih mencerminkan
kenyamanan hidup, kebahagiaan
sejati, tentu bagi orang-orang yang
memiliki jiwa tenang.
Namun bambu sekarang tidak
sepopuler dulu, karena orang
zaman sekarang lebih
mengutamakan hal mewah, segala
properti serba canggih mengikuti
alur zaman yang serba moderen
dan mahal. tak heran kalau
sekarang ini banyak orang
berserabutan pergi keluar negeri
jadi TKI dengan resiko tinggi demi
kekayaan semata, banyak yang
berhasil namun tak sedikit yang
menemui kemalangan.
Bagi orang malas biasa mengambil
jalan pintas dengan tujuan yang
sama, mencari harta dalam jumlah
sebesar-besarnya. Namun tidaklah
demikian bagi orang-orang berilmu
dan terampil.
Seperti lagu tahun 2000 bahwa
untuk menghadapi dunia sekarang
kita harus terampil dan
meningkatkan iman.
Terampil dan iman itulah dua hal
yang maha dahsyat untuk
menaklukkan dunia edan ini?
Berikut ini adalah satu bukti,
bagaimana rumah bambu bisa laku
dengan harga sangat tinggi.
Ada 18 belas rumah terbuat dari
bambu yang berada di tepi hutan
belantara di Ubud, Bali, Rumah-
rumah ini walau berbahan dari
bambu, namun memiliki desain
mewah dengan tangga spiral
sebagai jembatan yang
menghubungkan sungai dengan
pintu rumah. Lagi-lagi semua
materialnya dari bambu.
Tempat tinggal eksklusif ini
didesain oleh Elora Hardy. Ia ingin
membuktikan, bahwa bahan
sederhana dapat digunakan untuk
membuat bangunan berarsitektur
menakjubkan. Baginya, tak perlu
ada kompromi berlebihan untuk
mendapatkan kenyamanan yang
modern.
Keseluruhan rumah itu
menggunakan bambu lokal, yang
kemudian diproses tahan lama.
Untuk melapisi bagian dalam
dinding, Hardy menggunakan
kertas daun pisang. Sedangkan
lembaran aluminium dipakai untuk
melapisi atap rumah.
Bernama Green Village, desa ini
berhasil menarik pembeli dari
seluruh dunia. Untuk setiap rumah
dijual antara £300.000 atau sekitar
Rp5 miliar dan £ 1.2 juta atau
sekitar Rp23,7 miliar. Harga
tersebut sebanding dengan
kenyamanan dan kemewahan yang
didapat.
Ditambah lagi dengan
pemandangan hutan hujan tropis
yang indah. Meski tinggal di tengah
hutan, tak perlu merasa terisolasi.
Karena desa ini sudah dilengkapi
dengan listrik.
Ide untuk membuat rumah-rumah
mewah dari bambu ini, didapat
Hardy dari sekolah yang dibangun
ayahnya, John, pada tahun 2006.
Sama dengan rumah yang
didirikannya, sekolah yang
dinamakan Green School ini juga
terbuat dari bambu.
“Green Village telah merumuskan
potensi bahan-bahan alam yang
dapat digunakan berkelanjutan. Ini
adalah tempat, dimana orang-orang
berhubungan lagi dengan alam,”
katanya dalam wawancara oleh
seorang media.
Hardy meyakinkan, bahwa rumah
dari bambu yang dibuatnya ini
mampu bertahan seumur hidup. Ini
bisa menjadi inovasi dan bukti
kecerdasan manusia di masa
depan.
“Banyak orang berpikir, bambu
adalah alat murah untuk
membangun rumah-rumah kecil.
Teori kami menunjukkan bahwa
bambu juga bisa digunakan untuk
membuat rumah yang besar dan
mewah,” katanya.

Paling Unik

Rumah Terbuat Dari Bambu Bisa Laku 23 M

Heboh, Penampakan Misterius di Foto Keluarga SBY